Aku telisik (risik)
Persegamaan kata tumpang tindih
Di pemburit mayapada
Ada raungan ayat-ayat dan mazmur suka cita
Saling tempur di lapangan penuh mata
Mengumbar kesunyian selangkang
Mengkidungkan larik-larik anti birahi
Ada pula leguhan janji-janji materi
Saling gempur di medan kuasa selebar kelor
Mengobral kemerdekaan masa-masa lampau
Melantunkan nada-nada kemakmuran ‘suatu hari nanti’
Lalu kelakar tawa kaum perwira pun turut berdesakan
Memparodikan lelakon pandawa
Yang memerangi culas kurawa
Yang seyogyanya tergilas
Namun, Kawan
Tiap kata
Selalu bertopeng ganda
Masih jelas kucerna
Suara hawa memperkosa martabat
Demi segenggam beras
Yang ingin ia tabur
Di perut-perut bocah jembatan layang
Yang tangisnya lebur
Menutupi sajak-sajak penderitaan!
Ya.
Paradigma
Menjadi tempo stagnan
Di tiap desau napas
Pasar kata-kata
[puisi tanpa gelar ini dibuat untuk lomba FLS2N tingkat Provinsi Kalimantan Selatan]
Semoga menang ya Dic
Ah, puisi ini emang udah enggak menang kok Kak, makanya puisi tanpa gelar. Hahaha.
Lohhhhhhh
Iya, pengumuman pemenangnya tadi pagi, hahaha. Jadi saya masukin ke blog 😀
Jadi inget pas sekolah, kalau kami banyak berkata2, dibilang guru, “Kelas kayak pasar”
*apa hubungannya? Hehe…
Good Luck lombanya mbak….
Halo, Kak Elam!
Hahaha, bener banget, makanya, bangsa Indonesia sekarang emang sudah kayak pasar. Banyak omongnya. XD
Wah, lombanya sudah beres kak, dan puisi saya ini kalah. 😦 Tapi enggak papa, yang diambil kan pengalamannya 😀 Terima kasih ya Kak udah bacaaa 😀
Hai, Dicta… Masih ingat petuah-petuah gajeku via twitter, haha ^^
Aku juga ikut lomba ini tahun lalu tkt prov. Guess what?!! Aku kalah. haha, 😀
Waktu itu aku jga nulis ttg ‘jelekny’ RI, dan yg menang itu puisi yg nulis masalah2 di RI tapi dikasi solusinya juga. Jd yg bs aku tangkep, *hup!* kalo puisi yg dilombain jangan ngejelekin aja, tapi kasi juga bagusnya ato solusinya. Habisnya aku pernah jga ikut lomba cipta puisi tkt prov yang isinya kejelekan sama kebagusan (?) bangsa, dan yg itu aku dpt juara. Trus puisi-puisi juara yg lain juga bgitu, nulis kbaikan n kburukannya.
Hehe, koment aku kepanjangan ya dan isinya malah curhatan. -__-
Intinya aja, (yg di atas pembukaan *hee*) puisimu bagus, cuma kyakny terlalu sarkastik gtu.
Diksinya mantap! Tp penggunaan kata denotatif sekali-sekali perlu untuk diikut sertakan. 😀
Terus menulis, 😀
Ohhhh, saya baru tahu kalau haru begitu! Karena ini lomba tingkat nasional, penulis-penulis yang berlomba diharapkan selain dapat mengkritik juga memberikan solusi kan ya? Okay, pantas saya kalah, karena saya terlalu terfokus dengan permasalahan tanpa memikirkan solusi yang dapat saya berikan *mengangguk2*
saya tidak tahu karena juri tidak memberikan perbandingan gitu. Baiklah, lain kali saya akan menulis lebih baik lagi. Terima kasih atas saran dan kritikannya ya Kak :* reviewnya sangat ngena!
Sama-sama, 😀
Tau gak puisi yg dpt juara kemarin itu gimana? Mungkin Dicta bisa ngambil hikmah yg lebih ‘jelas’ dari sana. hee…
Habisnya yg aku tulis brdasarkan pengamatan aku klo ikut lomba puisi slma ini, hee
enggak, dia enggak ada salinannya jadi aku enggak bisa baca 😦 padahal kepengen tahu. Yah, sekarang sedikit lega sih karena sudah dapat alasannya 😀
nggak apa kak, nggak menang. yang penting berkarya 🙂
anw… saya agak kurang paham di awal *penulis puisi amatiran* wkwk. tp nice, lah 🙂
Iya, bener kamu, yang penting berkarya. Selain itu, mungkin ini salah satu cara Tuhan untuk kasih tahu saya kalau puisi itu juga sangat menyenangkan untuk dipelajari. :*
Kamu lebih keren dari saya.
Pemilihan diksinya sudah bagus, Dict, dan apa yang ingin kamu sampaikan melalui puisi ini berhasil, walaupun tanpa solusi seperti yang dibilang Mbak Deta di atas 🙂
Overall, keren deh pokoknya! 😀
Oh iya, itu ada beberapa typo, mungkin pas mindahinnya ke blog gak kamu periksa lagi 😀
Iya, banyak typo, saya rada buru-buru juga sih mindahinnya tadi. Hehehe, iya, saya bener-bener mengemukakan dan mengeluarkan semua yang saya bisa di puisi ini. Tapi sayang ya itu tadi, kekurangannya di solusi.
Terima kasih udah baca ya kak Putra.
saya mau ikut cipta puisi fls2n juga mbak. kalau boleh tau tema dari juri waktu itu apa ? salam kenal. 🙂
Kemarin sih kalau gak salah tentang Indonesia gitu. Kebanyakan tema nasionalis kalau fls2n.