#6 To My Future Husband: Space

Sepertinya aku perlu jeda.

Terlalu banyak cinta yang ingin aku ungkapkan padamu hingga akhirnya aku bingung bagaimana cara terbaik untuk mengungkapkannya. Aku bahkan punya daftar hal-hal apa saja yang akan kutulis dalam surat-suratku—semua berkisah tentangku serta harapan-harapan di masa depan kita. Namun, pada akhirnya aku tidak menggunakannya sebagai acuan karena setiap hari ketika aku terbangun, selalu ada hal menarik yang ingin aku kisahkan padamu.

Hanya saja, hari ini berbeda, hari ini berjalan terlalu biasa bagiku. Aku terbangun dan semua terasa hampa. Kepalaku kosong hingga aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan selain mandi dan membuka laptop untuk menulis surat untukmu. Aku bahkan lupa sarapan, hanya air yang masuk ke tubuhku ketika aku mulai menulis surat ini karena sepanjang pagi sampai siang tak ada satu kata pun yang terlontar. Akhirnya, aku menulis surat aneh ini.

Mungkin, seperti itulah cinta.

To much love will kill you.

Aku pernah membaca kalimat itu di sebuah buku dan sepertinya itu benar. Aku percaya cinta bukan sesuatu yang harus di jalani dengan berlebihan. Aku tak perlu kata-kata romantis setiap hari; janji dan harapan di ungkapkan tanpa henti. Terkadang, aku perlu jeda, untuk sekadar diam dan merenungi semuanya. Apakah semua sudah benar atau belum?

Ini baru surat hari keenam, namun aku tahu, kamu pasti sudah bosan dengar segala kisah tentangku dan tentang semua hal yang mungkin saja tidak kamu mengerti. Tapi untuk sekarang aku hanyalah seorang gadis kesepian, aku belum bertemu denganmu, kamu terasa jauh sekali dari jangkauan tanganku—sosok kabur di masa depanku yang abu-abu. Jadi untuk hari ini, aku ingin memberi jeda bagimu pun diriku sendiri. Untuk sekadar mengingatkan diri kita, bahwa ketika kamu mengulang sebuah kata secara terus menerus, kata itu akan kehilangan makna magisnya yang istimewa.

‘Aku mencintaimu.’

Simpan kalimat itu di hatimu dan tunjukkan padaku maknanya. Aku tak perlu mendengarnya setiap hari, ungkapkan saja di momen-momen tertentu saat kamu benar-benar perlu mengatakannya, karena aku pun akan berbuat demikian. Aku tidak akan membanjirimu dengan surat-surat cinta atau kata-kata penuh pujaan setiap hari, meski aku ingin melakukannya begitu. Karena sesungguhnya cinta bukanlah sesuatu yang hanya diungkapkan dengan kata-kata, namun diabadikan dengan perbuatan.

Yah, cinta tanpa perbuatan sama dengan mati. So, show me love, don’t just tell.

Dari gadismu

Benedikta Sekar

Yogyakarta, 5 Feruari 2016

P.S:
Aku akan kembali menulis surat untukmu dua hari lagi, karena besok dan lusa aku akan menulis surat untuk orang lain. Hehe. Jangan cemburu.

2 respons untuk ‘#6 To My Future Husband: Space

  1. Bener. Kalo sebuah kata diulang terus, makna magisnya bakal hilang. Apalagi kata “cinta”.
    Selalu suka sama semua tulisamu, kak Dict💕

Tinggalkan komentar